Sekedar informasi, Rima adalah seorang pelajar di sebuah SMK terkenal di kota ini. Rima mempunyai wajah yang cantik dan imut, membuat setiap orang tak bosan-bosan memandangnya. Dengan tinggi 167 cm dan berat 50 kg, dan kulit yang putih bersih ia tampak sangat menggairahkan ketika mengenakan seragam sekolahnya. Rima berangkat sekolah dengan membawa sepeda motor sendiri, jadi aku tak perlu tiap hari mengantar dan mejemputnya.
Meskipun lugu Rima sangat menggairahkan. Yang paling menonjol dari Rima ialah pantatnya yang besar dan padat. Sekal sekali. Agak kontras dengan bentuk tubuhnya yang langsing. Roknya yang memanjang sampai kemata kaki, tak bisa menyembunyikan lekuk buah pantatnya yang bergoyang naik-turun dan kekanan-kiri ketika berjalan. Didukung payudaranya yang cukup besar untuk ukuran seusianya. Ukuran branya mungkin sekitar 34b.
Setelah pulang kursus pada hari sabtu, kami sepakat untuk jalan-jalan dulu ke alun-alun kota. Pukul 22.05 WIB, aku mengantarnya pulang. Tapi tiba-tiba Tigerku ngadat, terpaksa kami berhenti dulu cari bengkel untuk perbaiki motorku dulu. Setelah jadi kami melanjutkan perjalanan tapi saat itu sudah jam 22.55 malam.
"aku kemalaman nih .. ".kata Rima.
"aku pasti dimarahin aku nggak berani pulang.."
"kalo nggak pulang kita kemana ..nggak mungkin balik ke kost ku" ..balasku
"kita ke rumah tante ku aja, kebetulan aku bawa kunci rumahnya. Tante ku sedang keluar kota untuk urusan bisnis, jadi rumahnya kosong". kata Rima
"ehmm oke dech .." kataku.
Kami akhirnya telah berada dalam rumah tante nya Rima. Rumahnya cukup besar, tetapi agak terasing dari tetangga. Setelah makan malam aku dan Rima nonton TV sambil tiduran di ruang keluarga.Tak sengaja aku melihat permukaan buah dada Rima yg besar dan ranum, menonjol seolah ingin keluar dari kaos street nya yang ketat penis ku pun mula bereaksi. Aku sudah coba menahan tapi birahi ku sudah telanjur tinggi aku tindih dia dari belakang sambil ku tarik kedua lengannya ke belakang.
"jangan..apa yang kamu lakukan Won.."
"tenang aja Maa nggak akan sampe masuk kok.." balas ku.
Rima meronta, tapi apa daya seorang perempuan akhirnya setelah meronta selama sekitar 15 menit dia akhirnya lemas juga. Aku gosokkan penis ku ke pantatnya yg besar, yang saat itu dibungkus jeans yang cukup ketat. Sambil ku remas-remas bongkahan pantatnya yang padat berisi wah nikmat ..
"pantat loe kualitas nomer satu Maa..ouuhh..semok banget!!".
"oohh.., ohh.. janggaann.. jangan Won..aku pacar kamu sendiri.."rintih Rima
Namun aku nggak peduli aku balik tubuh nya aku lepas pakaian atasnya, sehingga rambut nya yang keriting sepundaknya tergerai bebas. Kuremas-remas dengan kasar susu nya yang masih terbungkus kaos yang dikenakannya.
Kutarik bra nya. Payudaranya bergoncang naik turun karena kutarik bra nya dengan paksa.Kulihat payudara Rima yg besar tapi kencang dan kenyal. Kulit payudaranya putih bersih, ditumbuhi bulu-bulu halus di sekitar wilayah dadanya. Urat-urat berwarna kehijauan melintang di buah dadanya. Aku jilat aku sedot sedot, sambil sesekali aku gigit-gigit gumpalan daging di dadanya itu.
Wah asyik dan nikmat, sementara tanganku yg satunya memilin-milin puting susu Rima yang coklat kemerahan dan mulai mengeras. Mungkin Rima mulai terangsang. Kutekan kedua susu nya sampai tergencet, sehingga melebar ke samping. Ku tampar-tampar kedua gunung kembarnya sampai memerah. Rima pasti merasakan panas pada kedua payudaranya saat ini.
"Aauhh.. auhh.. ihh.. oohh.. ahh" rintih Rima menahan geli dan nyeri pada kedua payudaranya. Kujepit puting susu sebelah kanan nya dengan kedua jariku. Kemudian
kuplintir-plintir sambil kutarik-tarik keatas. Sambil kuhisap sekuat-sekuat nya, hingga puting susu Rima mengeluarkan sedikit cairan putih yang lengket.
"ouuhh.. sakiitt.. ampuunn.. Won..ii..peerriihh.." erang Rima.
Kemudian kulepas celana jeans nya, dan ku tarik CD nya ke bawah.
"ohh.. jangan Won..pleasee..ouuhh..".tubuh Rima menggelinjang terangsang.
Aku lepas CD ku dan kumasukakan penis ku ke mulutnya dengan paksa. Kujepit klitorisnya dengan kedua jariku, kutarik dan kuperkeras jepitanku.
"aahh..eeghh..eeghh..sakkiitt..Wonn..sakkitt..". Rima terus menggeliat mencoba melepaskan jariku."
"jilat kemudian sedot penis gue, klo nggak gue tarik sampai lepas klitoris loe!!".
Rima ketakukan, dengan terpaksa ia mulai menjilati penisku, kemudian mulai mengulumnya.
"Waaoo .. Rimai mengulum penis ku. Wah.. nikmat sekali .."
Aku jejal kan penis ini kemulutnya sampai masuk ke tenggorokannya, hingga ia kehabisan nafas aku tarik penis ku dari mulutnya .Aku lepas CD nya kemudian ku elus-elus pahanya yang putih bersih dengan bulu-bulu halus. Aku angkat paha Rima dan melebarkannya.
Kepala ku menunduk memperhatikan vagina Rima yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. Kepala ku bergerak dan mulut ku mulai menjilati vagina Rima yang gemuk dan lipatan daging yang kemerahan itu. Rima terengah-engah merasakan kemaluannya ada yang menjilati. Hanya suara erangan gadis itu saja yang terdengar.
Sementara mulut ku menjilati vagina Rima, tangan ku bergerak ke atas dan memijat-mijat payudara Rima serta mempermainkan puting susu gadis itu.. Rima menggeliat antara sakit, geli dan takut. Kubuka bibir vagina Rima, kemudian kumasukan jari telunjukku ke dalam liang kemaluannya.ku masuk keluarkan dengan cepat. Kukorek-korek lobang vaginanya sampai lubangnya mulai terbuka agak lebar Vagina Rima mulai basah akibat rangsanganku. Tiba-tiba Rima mengangkat pinggulnya dan melemah. Rupanya Gadis itu telah orgasme. Dari vagina Rima keluar cairan kental bening yang lengket .
Ketika melihat bibir vagina gadis itu telah basah, cepat-cepat Aku arahkan kontol ku yang sudah menegang dan mendekatkannya ke liang vagina Rima. Langsung saja kutempelkan kepala penisku di depan lobang vaginanya, kemudian dengan sekuat tenaga ku dorong penisku. Aku masuk kan penis ini ke vaginanya, masih sulit maklum, dia masih perawan jadinya lobang vaginanya masih sangat kecil. Sambil memegangi pinggul gadis itu, Aku menggerakkan pinggul ku, dan " hup..oohh".
Walaupun dengan susah payah akhirnya kontol ku masuk amblas ke dalam lubang kemaluan Rima. Rima menjerit kesakitan. Kurasakan kontol ku hangat dan serasa ada yang memijat-mijat. Aku mulai mengerakkan kontol ku maju mundur. Tangan ku memegang pundak gadis itu sedangkan mulut ku menciumi puting susu Rima yang masih mengeluarkan cairan keputihan seperti susu itu.
Rima mendesah-desah, membuat ku semakin bergairah. Aku goyangkan penis ku naik turun. Kutekuk kedua kakinya keatas, sehingga kedua paha Rima yang putih mulus itu menyentuh payudaranya. Kupompa vaginanya naik-turun, sampai keluar darah perawannya yang mengalir membasahi bibir vagina dan turun ke anus Rima ke belahan pantatnya.
"ohh ohh .. ohh.. aakhh.. aahh" Rima mengerang kesakitan
"Sakitt Won.. aakhh.. aku mohon.. hentikan.. Won.." Rima terus memohon, tapi aku tak peduli. aku terus bor lobang kemaluannya sambil kukulum dan kuhisap mulutnya yang mungil. air liur mengalir membasahi bibir, hidung, pipi, dan sekitar lehernya. kujilat dan kuhisap air liur Rima dan kuteguk dengan nikmat.
Dan kuganti permainan ku. Kubalikkan tubuh Rima. Dan memposisikan tubuh telanjang Rima itu seperti Anjing. Dari arah belakang kembali Kuhujamkan kontolku ke liang memek Rima. "hebat Maa..ooh.. memek loe rapet banget..".Gerakan ku semakin cepat. Kedua tangan ku semakin kasar meremas-remas susu gadis itu.
Rima semakin mengerang-ngerang kesakitan. Tapi Aku tak peduli. Terus saja Aku maju mundurkan pinggulnya dengan cepat.Sambil menepuk-nepuk bongkahan pantatnya yang padat dan kenyal dengan keras. Sehingga bekas tepukan ku mengecap merah membentuk telapak tangan di kulit pantat Rima yang putih mulus itu
"aahhakhh..aahhkk.. pee.. eerrii.. ii.. hh.. Wonn.. ii.. aku ngga.. taa.. haann.."
"Rii..mm Maa..Aaa ..loee..emang pantas.. jadi aan.. jii.. i. ng.. oohh.. gila.. enaknya."
"aakkhh.. hh..akhh.. ohh.. ohh.. ouhh" Rima terus merintih kesakitan.
Aku semakin bersemangat. Sampai akhirnya tubuh ku mengejang dan akhirnya pejuku menyembur ke dalam rahim Rima, memenuhi lobang vaginanya.
"Ohh..nikmatt..gue masukin peju gue ke lobang loe..Maat.." .
Setelah diam beberapa saat membiarkan kontol ku tertanam di lubang vagina Rima. Sambil menikmati jepitan vagina Rima yang otot vagina nya berdenyut-denyut. Aku lepaskan kontol ku dan membalikkan tubuh Rima serta mengangkat kepala gadis itu serta memaksa Rima menjilati penis ku yang masih basah oleh sperma dan darah.
Setelah penisku bersih aku tergeletak disamping Rima sambil membelai rambutnya. Wajahnya terlihat pucat merasakan sakit pada selangkangan nya.
Aku bergegas ke kamar mandi.Aku mandi dan setelah itu aku kembali keranjang aku pandangi tubuh Rima yang dalam posisi menyamping tergolek lemah tak berdaya sambil kedua tangan memegangi selangkangannya.
Tiba tiba penis ku bereaksi lagi setelah melihat pantat putihnya yang mulus dan padat berisi itu, aku langsung menindihi nya dan menciumi bibir nya dengan ganas beda dengan tadi sekarang Rima tampak pasrah menerima perlakuanku. Aku remas-remas dan kutarik-tarik susunya aku keluarkan penis ku lalu aku jejelin ke mulutnya. Rima kupaksa mengulum penis ku oohh.. ohh.. aku merintih keenakan merasakan surga dunia.
Kemudian kuletakkan penisku tepat diantara kedua payudara Rima, kutekan kuat-kuat kedua susu Rima hingga menjepit erat penis ku. Langsung kugerakkan penisku maju mundur
"uu.. uuhh..toket loe empuk Maa..kenyal banget"
"eeghh.. ehh.. ehh.. ouu.. hh..". Rima meringis kesakitan sambil kedua tangan nya berusaha melepas cengkraman tanganku pada kedua susu nya.
Kupercepat irama gerakan penisku. Urat-urat payudara Rima terlihat sangat jelas, seperti mau keluar dari kulit payudara nya yang montok itu..
Setelah itu aku balik tubuhnya sekarang Rima dalam keadaan tengkurap, aku ciumi bongkahan pantatnya sambil ku jilat-jilat. Aku masukkan penis ku kelubang anusnya.
"errgghh.. oouhh.. jangan.. Won.. aku mohon jangan disitu!! sakiitt.. Wonn.." Rima terus memohon.
Perlahan kutekan kepala Rima hingga turun menyentuh lantai. Sepasang tangan ku menarik pantatnya ke atas hingga Rima menungging. Rima sangat ketakutan. Aku terus mengerjai pantat Rima. Sulit sekali.aku buka belahan pantatnya, kemudian kujilati dubur Rima sambil kumasukan jari tengah ku ke dalam lubang anusnya.. Ujung jari ku mulai mendorong masuk ke anusnya, sakit yang amat sangat menyengat Rima.
Perlahan, aku mulai memutar-mutar jariku membuat liang anus Rima membuka menyakitkan. Aku terus mendorong dan memutar hingga akhirnya seluruh jari tengah ku masuk ke dalam anus Rima dan mulai bergerak keluar masuk. Tangan Rima meremas tempat tidur di bawahnya dengan gigi yang gemeretak, berusaha menahan sakit yang amat sangat. Aku masuk-keluarkan jariku dengan cepat, Rima menggelinjang kesakitan.
"oohh.. akhh.."Rima menjerit "sakitt.. ampun Won.. akhh.. ouuhh.. ".
"Yes, ini bener-bener hari keberuntungan gue, gue udah lama pengen ngerasain pantat lo Maa,"
Rima gemetar ketakutan aku berlutut di belakangnya, tubuhnya tersentak ketika tangan ku membuka belahan pantatnya dan mulai merabainya lagi.
"aku mohon, aku mohon..jangan lakukan, aku nggak tahan sakitnya Won..kamu sudah masukin punya mu di mulut ku dan vagina ku, apakah itu ngga cukup buat kamu Won..aahh.. argghh.." Rima terus memohon.
Setelah lubang duburnya agak terbuka, aku masukan lagi jari telunjukku. Dengan kecepatan tinggi ku masuk-keluarkan kedua jariku didalam lubang dubur Rima. Rima terus meronta, sambil megap-megap menahan nafas karena kesakitan. Setelah kurasa lubang duburnya terbuka cukup lebar, kucabut kedua jariku yang berlumur darah anusnya.
kemudian kumasukkan kedua jariku itu kedalam mulut Rima, kuoleskan ke lidahnya sampai kedua jariku bersih.
Kuarahkan penisku yang menegang keras ke lobang dubur Rima yang memerah dan berkerut. kutarik rambutnya dengan kencang.
"Aaakkhh.. hh.. akhh.. oohh.. sakiitt.. Won"
Rasa sakit langsung menyengat pantat Rima, ia berusaha merangkak ke depan, tapi tanganku yang di rambutnya membuatnya harus diam tak bergerak, punggung Rima melengkung menahan sakit. Pantatnya terangkat ke atas. Tangan ku di perut Rima memeganginya dan menariknya agar punggung Rima lurus kembali. Rima terengah-engah, Meluruskan punggungnya, dipegangi oleh tangan ku, tak berdaya menunggu rasa sakit selanjutnya.
Rima menjerit dengan keras sekali ketika aku berhasil memasukkan sebagian penisku ke dalam duburnya.Rima merasakan lubang anusnya membesar diterobos oleh penis ku, sedangkan aku merasakan rasa panas di kepala hingga batang penisku ketika hampir seluruhnya telah masuk ke dalam anus Rima.
"Jangan, jangan.. Won.. aku mohon, sakit sekali, sakit, berhenti.. Sakiitt..Won..aku ngga ku.. aatt.. aarrgghh.." Rima menjerit-jerit.
"Oke, sayang, gue udah masuk semua dan gue akan segera mulai pake pantat lo".
Aku tak peduli aku paksa dan akhirnya masuk seluruhnya, kudiamkan sejenak sambil kupandangi batang penisku yang tertanam di belahan pantat Rima.Aku goyangkan pantat Rima ke kanan kiri naik turun wah rasanya nikmat. Kemudian ku maju mundurkan pinggulnya, sambil kukeluar-masukkan batang penisku dalam lobang duburnya yang sangat sempit dan kering.
"oohh..oohh..gilaa..dubur loe Maa..lebih sempit dari dubur ayam".
Lubang anusnya tampak masih seret tapi itu menambah nikmat aku naik turun kan pinggangku sambil ku cengkeram pinggulnya. Rima menarik nafas dalam-dalam, berusaha menahan sakit semampunya, tangan di rambutnya menarik kepalanya hingga menempel di atas kasur. Rima yang cantik sekarang menungging, kepala menempel di atas kasur, pantatnya di atas dengan sebuah penis masuk di dalam anusnya. Rima merasa dirinya seperti penuh, seakan-akan dirinya ingin buang air.
"woo aoo .. oohh.. oohh." kepala Rima menengadah keatas, bibirnya membentuk huruf O. membisu, karena suaranya tertahan di tenggorokannya.Kuangkat lagi pinggulnya mulai turun, sehingga sekarang Rima dalam keadaan menungging dengan kokoh. Kusodok-sodok pantatnya sambil kuremas-remas susu Rima. Darah menyelimuti penisku ketika kutarik keluar. Di iringi erangan suara Rima.Cairan anus Rima mengalir keluar bercampur darah turun ke vaginanya, kemudian mengalir terus ke paha Rima yang putih mulus.
Anus Rima sangat sempit dan panas. Aku sangat menikmati jepitan anus Rima di penisku, menikmati pijatan di penisku. Penis ku sebenarnya juga merasa sakit karena saking sempitnya anus Rima, tapi tanpa peduli aku kembali mulai bergerak keluar masuk. Kulihat liang anus Rima yang kupaksa penisku masuk hingga pangkalnya, dan ketika kutarik penis ku, Aku menikmati sekali otot-otot anus itu berdenyut memijati batang penis ku, Sampai tinggal kepala penis ku yang masih tertinggal di anus Rima, Kemudian kudorong lagi penis ku masuk. Sakit semakin menjadi-jadi menyerang pantat hingga seluruh tubuh Rima.
Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodomi Rima, aku merasakan peju ku mau keluar. Kutarik rambut Rima kebelakang sehingga wajahnya menatap dengan mulut menganga ke atas. Sementara tangan kiriku menekan pantatnya, kudorong penisku sampai sedalam-dalamnya ke dalam lubang dubur Rima. Akhirnya peju ku menyembur di dalam anus Rima. Ketika cairan panas terasa mengalir masuk di anus Rima. Ia menjerit dan menjerit tanpa daya ketika sperma ku membuat anusnya semakin perih.
"Aaahh.. oouhh.. sshh..gilaa.. aa..Maa.. dubur loe gue masukin peju gue..".
Di pantat Rima penis ku mulai kutarik keluar perlahan. Ketika sampai dikepala penis, aku berhenti sejenak, Dan kemudian perlahan kembali kutarik hingga terlepas seluruhnya dari jepitan anus Rima. "Uugghh," Rima mengerang ketika penis ku terlepas dari jepitan anusnya. Cairan mengalir keluar dari anusnya.
Rima melihat ke belakang dan melihat di antara kedua kakinya menetes sperma kental berwarna putih dengan bercak-bercak merah dan kuning mengumpul di kasur. Tubuh Rima bergetar dan tersungkur lemas.
Kucabut penisku, sambil rebahan disamping tubuh Rima yang basah oleh keringatnya. Ia pingsan karena kecapaian dan merasakan sakit yang luar biasa pada kedua lobang di selangkangannya.
kejadian malam itu sempat aku abadikan dalam sebuah photo. Aku gunakan agar Rima tidak menceritakan penderitaannya kepada orang lain. Terutama ortunya. Aku rutin menyetubuhi dia, terutama menyodominya. Minimal seminggu dua sekali. Entah sudah seberapa lebar lobang anusnya sekarang.
Sampai akhirnya aku harus pindah ke luar kota karena mengurus bisnis yang ditinggalkan Ayahku. Tetapi aku masih menyimpan photo-photonya. Jika aku sempat aku kembali ke Purwokerto. Untuk membantu Rima melebarkan lobang vagina dan anusnya. Sekarang dia kelas 3, dan masih melanjutkan sekolahnya.
Aku tidak keberatan berbagi kemontokan pantat Rima kepada para pembaca sumbercerita yang budiman. Biar para pembaca sendiri yang membuktikan kesempurnaan tubuh Rima dan jepitan anus nya yang fantastis. Jika ada yang tertarik, silahkan hubungi e-mail saya untuk informasi lebih lengkap. Saya butuh dua penis lagi untuk mengisi kekosongan tiga lobang utama si Rima secara bersama-sama. Ada yang berbaik hati mau membantu saya?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKalo cerita lo bener,kelak lo akan rasakan murka tuhan buat lo dan anak keturunan..hidup jgn nurutin napsu doang broo...
BalasHapusNorak...ceritanya kampungan.
BalasHapusAnjing,,,,,
BalasHapus